Lev Semenovich Vygotsky (1896 – 1934),
merupakan seorang psikolog berbangsa Rusia. Beliau adalah orang yang
memperkenalkan teori Pembudayaan Sosial atau juga dikenali sebagai teori
konstruktivisme sosial. Beliau juga seorang guru dan sarjana sastera. Beliau
telah menulis buku tentang “Pemikiran
dan Bahasa” dan “Fikiran Masyarakat”. Kedua-dua bukunya telah diterjemahkan dan
diterbitkan semula di Barat. Beliau percaya bahawa pembelajaran dan
perkembangan adalah suatu sosial, iaitu aktiviti kerjasama. Pengalaman dan
pengetahuan tidak harus dipisahkan tetapi sebaliknya pengalaman di luar sekolah
haruslah menjadi berhubungan dengan pengalaman di dalam sekolah.
Dalam teori konstruktivisme Vygotsky, bahasa
(ucapan dan tulisan) yang digunakan semasa berinteraksi memainkan peranan yang amat penting sebagai
alat komunikasi bagi membina dan memperkembang pengetahuan dan pengalaman. Tema
utama teori ini ialah interaksi sosial memainkan peranan yang penting dalam
perkembangan kognitif. Beliau turut menekankan pengaruh kebudayaan dalam
perkembangan kognisi para pelajar. Menurut L.S. Vygotsky (1978), perkembangan
dalam diri kanak-kanak berlaku dua kali
iaitu pada peringkat masyarakat dan pada peringkat diri sendiri yang akhirnya
membolehkan pemikiran pada tahap tinggi (high order thinking) dan
intrapersonal terbentuk.
Beliau juga percaya bahawa perkembangan
biologi dan perkembangan kognisi tidak terjadi dalam pengasingan (Driscoll, 1994).
Baginya, proses perkembangan yang panjang antara interaksi sosial dan pembelajaran sosial akan menyebabkan
perkembangan kognisi.
Konsep Bahasa dan Pemikiran Vygotsky
Menurut pandangan Vygotsky, struktur
mental atau kognitif anak itu terbentuk dari hubungan di antara fungsi-fungsi
mental. Hubungan antara bahasa dan pemikiran diyakini sangat penting dalam
kaitan ini (Langer, 1969; Vygotsky, 1962). Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan
pemikiran pada awalnya berkembang sendiri-sendiri, tetapi pada akhirnya bersatu.
Terdapat dua prinsip yang mempengaruhi
teori penyatuan pemikiran dan bahasa, diantaranya yaitu :
(1) Semua fungsi mental memiliki asal usul
eksternal atau sosial. Anak-anak harus menggunakan bahasa dan
mengkomunikasikannya kepada orang lain sebelum mereka berfokus ke dalam
proses-proses mental mereka sendiri.
(2) Anak-anak harus berkomunikasi secara eksternal
dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari
kemampuan bicara secara eksternal ke internal berlangsung. Periode transisi ini
terjadi antara usia 3 hingga 7 tahun dan meliputi berbicara kepada dirinya
sendiri.
L.S. Vygotsky yakin bahwa anak-anak yang
terlibat dalam sejumlah besar pembicaraan pribadi lebih berkompete secara
sosial dari pada anak-anak yang tidak menggunakannya secaraekstensif. Ia
memberi alas an bahwa pembicaraan pribadi merupakan suatu transisi awal untuk lebih
dapat berkomunikasi secara sosial.
Menurut Vygotsky (1962),
keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui
interaksi sosial langsung. Informasi tentang alat-alat,
keterampilan-keterampilan dan hubungan-hubungan interpersonal kognitif
dipancarkan melalui interaksi langsung dengan manusia. Selanjutnya Vygotsky
meyakini bahwa perkembangan kognitif anak-anak berkembang melalui interaksi
sosial dengan orang-orang yang sudah terampil yang ditanamkan dalam suatu latar
belakang sosial budaya.
Teori Vygotsky ini menentang
gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa
bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial,
sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifat egosentris
dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka (Duncan,
1991). Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan anak kecil yang
egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.
Dari sumber lain (www.solusipintar.com)
disebutkan bahwa perkembangan kognitif menurut teori Vygotsky itu terbagi ke
dalam dua tahapan besar yaitu, elementary process, berdasarkan pada
biologi dan secara psychological process yang berhubungan dengan
sociocultural. Misal, otak manusia telah disiapkan untuk basis psikologi bagi
penampilan luar atau egocentris speech yang menuntun tingkah laku mereka. Tiga
dasar yang sangat fundamental dari teori ini adalah :
• Concept of Development
Dasar proses pentransferan keadaan biologi
terhadap psikologi secara kualitatif dilakukan berdasarkan proses perkembangan.
Bayi di tahap awalnya hanya bisa bergumam, menangis, tersenyum, menggerakkan
bola mata dan tubuhnya. Selanjutnya mereka mulai menunjuk sesuatu objek, orang
tua menyebutkan objek tersebut, pada akhirnya mereka bisa menyebutkan objek
tersebut seperti apa yang diucapkan oleh orang dewasa. Vygotsky melihat proses
ini sebagai kumpulan transformasi yang dibawa diakibatkan proses perkembangan.
Yang dilihat pada proses ini adalah proses penyebab terjadinya sesuatu bukan
hasil akhirnya.
• The Social Origin of Mind
Proses sosial dan berdaya yang membentuk
seorang anak mempengaruhi tingkat perkembangan kognitifnya. Hal ini terjadi
melalui interpsychological category (pertukaran sosial dengan lainnya) dengan
intrapsychological category (penggunaan inner speech yang menuntun
tingkah laku). Aktifitas luar dirinya akan masuk ke dlam dirinya melalui process
internalization. Proses pemasukan interpersonal process (egocentris
dan external speech) menjadi intrapersonal process (inner speech)
merupakan hasil dari proses yang panjang dari tahapan perkembangan manusia.
• Speech and Development
Ia percaya bahwa bahasa merupakan alat yang
sangat dahsyat yang digunakan untuk meningkatkan perkembangan jiwanya.
Vygotsky tidak begitu mempercayai test
intelegensi, dimana menurutnya itu hanyalah hasil penilaian pada saat anak itu
di test. Motivasi, kesenangan, kesehatan dan lingkungan tempat dia beraktifitas
akan mempengaruhi tingkat keberhasilannya. Hal ini disebutnya sebagai zone of
proximal development (ZPD) yaitu jarak antara kemampuan anak secara individu
dengan kemampuannya pada saat mendapat bantuan memecahkan persoalan dari orang
luar.
Scaffolding
Dari pemikiran diatas timbullah apa yang
disebut dengan scaffold yaitu membantu anak berpindah dari kesulitannya pada
satu topik pada satu derajat dimana anak tersebut mampu menyelesaikan tugas
secara independent. Dengan kata lain scaffolding adalah support (dukungan)
dari orang dewasa agar anak bisa mengatasi kesulitannya sendiri. Pembelajaran
membangkitkan daerah ZPD. Meskipun proses pembelajaran tidak identik dengan
perkembangan jiwa tetapi proses tersebut menstimulasi proses perkembangan jiwa.
Dari konsep ZPD muncul kegiatan literary lunches yaitu orang dewasa
membaca buku yang sama dengan anak muda, kemudian mereka bertemu di jam makan
siang dan mendiskusikan buku tersebut dari masing-masing perspektif. Timbul
pengertian diantara keduanya akibat dari interaksi ini.
Vygotsky mengemukakan bahwa peningkatan
fungsi-fungsi mental seseorang terutama berasal dari kehidupan sosial atau
kelompoknya, dan bukan sekedar dari individu itu sendiri. Teori Vygotsky
sebenarnya lebih tepat disebut sebagai pendekatan ko-konstruktivisme (proses
mengkonstruksi pengetahuan baru secara bersama-sama antara semua pihak yang
terlibat di dalamnya). Konsep-konsep penting teori Vygotsky tentang
perkembangan kognitif yang sesuai dengan teori revolusi-sosiokultural adalah
hukum genetik tentang perkembangan (genetic law of development), zona
perkembangan proksimal (zone of proksimal development), dan mediasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar