Senin, 15 Februari 2016

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT VYGOTSKY

Lev Semenovich Vygotsky (1896 – 1934), merupakan seorang psikolog berbangsa Rusia. Beliau adalah orang yang memperkenalkan teori Pembudayaan Sosial atau juga dikenali sebagai teori konstruktivisme sosial. Beliau juga seorang guru dan sarjana sastera. Beliau telah menulis buku tentang  “Pemikiran dan Bahasa” dan “Fikiran Masyarakat”. Kedua-dua bukunya telah diterjemahkan dan diterbitkan semula di Barat. Beliau percaya bahawa pembelajaran dan perkembangan adalah suatu sosial, iaitu aktiviti kerjasama. Pengalaman dan pengetahuan tidak harus dipisahkan tetapi sebaliknya pengalaman di luar sekolah haruslah menjadi berhubungan dengan pengalaman di dalam sekolah.
Dalam teori konstruktivisme Vygotsky, bahasa (ucapan dan tulisan) yang digunakan semasa berinteraksi  memainkan peranan yang amat penting sebagai alat komunikasi bagi membina dan memperkembang pengetahuan dan pengalaman. Tema utama teori ini ialah interaksi sosial memainkan peranan yang penting dalam perkembangan kognitif. Beliau turut menekankan pengaruh kebudayaan dalam perkembangan kognisi para pelajar. Menurut L.S. Vygotsky (1978), perkembangan dalam diri kanak-kanak berlaku  dua kali iaitu pada peringkat masyarakat dan pada peringkat diri sendiri yang akhirnya membolehkan pemikiran pada tahap tinggi (high order thinking) dan intrapersonal  terbentuk.
Beliau juga percaya bahawa perkembangan biologi dan perkembangan kognisi tidak terjadi dalam pengasingan (Driscoll, 1994). Baginya, proses perkembangan yang panjang antara interaksi sosial dan  pembelajaran sosial akan menyebabkan perkembangan kognisi.

Konsep Bahasa dan Pemikiran Vygotsky
Menurut pandangan Vygotsky, struktur mental atau kognitif anak itu terbentuk dari hubungan di antara fungsi-fungsi mental. Hubungan antara bahasa dan pemikiran diyakini sangat penting dalam kaitan ini (Langer, 1969; Vygotsky, 1962). Vygotsky mengatakan bahwa bahasa dan pemikiran pada awalnya berkembang sendiri-sendiri, tetapi pada akhirnya bersatu.
Terdapat dua prinsip yang mempengaruhi teori penyatuan pemikiran dan bahasa, diantaranya yaitu :
(1)  Semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal atau sosial. Anak-anak harus menggunakan bahasa dan mengkomunikasikannya kepada orang lain sebelum mereka berfokus ke dalam proses-proses mental mereka sendiri.
(2)  Anak-anak harus berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan bicara secara eksternal ke internal berlangsung. Periode transisi ini terjadi antara usia 3 hingga 7 tahun dan meliputi berbicara kepada dirinya sendiri.
L.S. Vygotsky yakin bahwa anak-anak yang terlibat dalam sejumlah besar pembicaraan pribadi lebih berkompete secara sosial dari pada anak-anak yang tidak menggunakannya secaraekstensif. Ia memberi alas an bahwa pembicaraan pribadi merupakan suatu transisi awal untuk lebih dapat berkomunikasi secara sosial.
Menurut Vygotsky (1962), keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi sosial langsung. Informasi tentang alat-alat, keterampilan-keterampilan dan hubungan-hubungan interpersonal kognitif dipancarkan melalui interaksi langsung dengan manusia. Selanjutnya Vygotsky meyakini bahwa perkembangan kognitif anak-anak berkembang melalui interaksi sosial dengan orang-orang yang sudah terampil yang ditanamkan dalam suatu latar belakang sosial budaya.
Teori Vygotsky ini menentang gagasan-gagasan Piaget tentang bahasa dan pemikiran. Vygotsky menyatakan bahwa bahasa, bahkan dalam bentuknya yang paling awal, adalah berbasis sosial, sementara Piaget menekankan pada percakapan anak-anak yang bersifat egosentris dan berorientasi nonsosial. Anak-anak berbicara kepada diri mereka (Duncan, 1991). Sebaliknya, Piaget menekankan bahwa percakapan anak kecil yang egosentris mencerminkan ketidakmatangan sosial dan kognitif mereka.

Dari sumber lain (www.solusipintar.com) disebutkan bahwa perkembangan kognitif menurut teori Vygotsky itu terbagi ke dalam dua tahapan besar yaitu, elementary process, berdasarkan pada biologi dan secara psychological process yang berhubungan dengan sociocultural. Misal, otak manusia telah disiapkan untuk basis psikologi bagi penampilan luar atau egocentris speech yang menuntun tingkah laku mereka. Tiga dasar yang sangat fundamental dari teori ini adalah :
•  Concept of Development
Dasar proses pentransferan keadaan biologi terhadap psikologi secara kualitatif dilakukan berdasarkan proses perkembangan. Bayi di tahap awalnya hanya bisa bergumam, menangis, tersenyum, menggerakkan bola mata dan tubuhnya. Selanjutnya mereka mulai menunjuk sesuatu objek, orang tua menyebutkan objek tersebut, pada akhirnya mereka bisa menyebutkan objek tersebut seperti apa yang diucapkan oleh orang dewasa. Vygotsky melihat proses ini sebagai kumpulan transformasi yang dibawa diakibatkan proses perkembangan. Yang dilihat pada proses ini adalah proses penyebab terjadinya sesuatu bukan hasil akhirnya.

•  The Social Origin of Mind
Proses sosial dan berdaya yang membentuk seorang anak mempengaruhi tingkat perkembangan kognitifnya. Hal ini terjadi melalui interpsychological category (pertukaran sosial dengan lainnya) dengan intrapsychological category (penggunaan inner speech yang menuntun tingkah laku). Aktifitas luar dirinya akan masuk ke dlam dirinya melalui process internalization. Proses pemasukan interpersonal process (egocentris dan external speech) menjadi intrapersonal process (inner speech) merupakan hasil dari proses yang panjang dari tahapan perkembangan manusia.
•  Speech and Development
Ia percaya bahwa bahasa merupakan alat yang sangat dahsyat yang digunakan untuk meningkatkan perkembangan jiwanya.

Vygotsky tidak begitu mempercayai test intelegensi, dimana menurutnya itu hanyalah hasil penilaian pada saat anak itu di test. Motivasi, kesenangan, kesehatan dan lingkungan tempat dia beraktifitas akan mempengaruhi tingkat keberhasilannya. Hal ini disebutnya sebagai zone of proximal development (ZPD) yaitu jarak antara kemampuan anak secara individu dengan kemampuannya pada saat mendapat bantuan memecahkan persoalan dari orang luar.

Scaffolding
Dari pemikiran diatas timbullah apa yang disebut dengan scaffold yaitu membantu anak berpindah dari kesulitannya pada satu topik pada satu derajat dimana anak tersebut mampu menyelesaikan tugas secara independent. Dengan kata lain scaffolding adalah support (dukungan) dari orang dewasa agar anak bisa mengatasi kesulitannya sendiri. Pembelajaran membangkitkan daerah ZPD. Meskipun proses pembelajaran tidak identik dengan perkembangan jiwa tetapi proses tersebut menstimulasi proses perkembangan jiwa. Dari konsep ZPD muncul kegiatan literary lunches yaitu orang dewasa membaca buku yang sama dengan anak muda, kemudian mereka bertemu di jam makan siang dan mendiskusikan buku tersebut dari masing-masing perspektif. Timbul pengertian diantara keduanya akibat dari interaksi ini.

Tujuan dan Implementasi Model Pembelajaran Vygotsky

Vygotsky mengemukakan bahwa peningkatan fungsi-fungsi mental seseorang terutama berasal dari kehidupan sosial atau kelompoknya, dan bukan sekedar dari individu itu sendiri. Teori Vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut sebagai pendekatan ko-konstruktivisme (proses mengkonstruksi pengetahuan baru secara bersama-sama antara semua pihak yang terlibat di dalamnya). Konsep-konsep penting teori Vygotsky tentang perkembangan kognitif yang sesuai dengan teori revolusi-sosiokultural adalah hukum genetik tentang perkembangan (genetic law of development), zona perkembangan proksimal (zone of proksimal development), dan mediasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar