Minggu, 21 Februari 2016

Strategi Pembelajaran

1.      Pengertian strategi pembelajaran
a.      Strategi pembelajaran à perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan (rencana tindakan, penggunaan metode, pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan)yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Wina Sanjaya, 2006:124 dalam Masitoh, 2003 modul 6 : 6.3).
b.      Strategi pembelajaran à suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp, 1995 dalam Masitoh, 2003 modul 6 : 6.3 ).
c.       Strategi pembelajaran Suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Dick & Carey, 1985 dalam Masitoh, 2003 modul 6 : 6.3).

2.      Strategi pembelajaran umum dan khusus menurut kostelnik
a.      Strategi pembelajaran umum
Jenis
Penjelasan
Contoh Kongkrit
Undangan / ajakan
main di area pasir dan air yuk, kita bangun istana besar dari pasir bersama-sama
Pendidik mengajak anak untuk bermain di area yang tersedia.
Refleksi tingkah laku
“kalian memainkan botol-botol berisi beras dengan pemukul, sehingga menghasilkan bunyi yang berbeda.
umpan balik deskriptif tentang tindakan yang dilakukan anak, hal ini dapat mendorong penguasaan terhadap kosakata baru ”
Pendidik melakukan tanya jawab langsung ke anak terkait kegiatan yang telah dilakukan.
Refleksi kalimat
Adik sedang bermain keeping geometri, adik mengambil semua segi empat yang berwarna hijau dan menyimpannya di kotak berwarna hijau, dan lingkaran yang berwarna kuning dan menyimpanya kedalam kotak berwarna kuning.” Guru berkata “ kamu sedang memisahkan keeping geometri sesuai dengan warnanya.
Untuk membantu pembangunan pengetahuan anak, pendidik dapat memberikan pengertian pada anak mengenai apa yang sedang dia lakukan tepat saat anak melakukan kegiatan tersebut.
Modeling
Guru memberi contoh apa yang ingin dilakukan oleh anak misalkan cara memegang pensil dengan benar , tata cara duduk dengan benar dan lain sebagainya.
Pendidik mengucapkan salam ketika masuk ruanagn, kemudian berdoa sebelum makan, dsb. yang kemudian anak akan meniru setelah melihat kebiasaan dari gurunya.
Penghargaan Efektif
Penghargaan harus spesifik, mengakui tindakan positif yang dilakukan anak, dan membandingkan kemajuan mereka dengan tingkah laku sebelumnya.
Ketika anak menggambar, jangan semua gambar anak dikatakan bagus, karena itu akan mengurangi nilai dari penghargaan tersebut, jadi spesifik saja, katakana “rumahnya bagus” dari gambar sebuah pedesaan, “pohonnya bagus” dari gambar pemandangan alam. Sehingga anak mengerti bahwa gambarnya bagus di bagian mana saja, yang artinya anak juga dapat mengetahui pada bagian mana dia harus memperbaiki gambarannya.
Menceritakan / Menjelaskan /menginformasi-kan
Metode bercerita yang dilakukan dengan buku-buku, televisi, komputer dan lain sebagainya. Informasi harus berharga bagi anak.
Ketika kita membacakan cerita pada anak, hendaklah setelahnya kita menginformasikan nilai moral yang dapat diambil dari cerita tersebut kepada anak.
Do it signal
” siapa yang bisa bantu ibu membereskan buku-buku ini ? ”, (mengundang anak untuk melakukan sesuatu , untuk menunjukan kemampuannya).
Pendidik dapat dengan sengaja meminta bantuan anak ketika mengambil alat dan bahan pembelajaran yang akan dikerjakan, dan kemudian juga dapat sekalian meminta anak membantu membagikan pada teman-temannya untuk mengetahui apakah sosial anak bagus atau kurang.
Tantangan
” siapa yang dapat menggambar orang-orangan di  kertas gambar ini ? ” (variasi dari do-it-signal)
Ketika pendidik menemukan hal-hal baru yang dilakukan atau yang dibuat anak, pendidik dapat memberikan tantangan kepada anak untuk menjelaskan atau menceritakan karyanya.
Pertanyaan
Pertanyaan
Pendidik dapat mengembangkan bahasa dan keberanian anak mengemukakan pendapatnya adalah dengan bertanya kepada anak apa yang dia suka? Apa yang dia rasakan? Apa yang dia mau? Apakah dia tahu materi apa yang sedang diberikan? Dsb.
Kesenyapan
Digunakan untuk memberikan kesempatan pada anak untuk berpikir, menemukan jawaban, bekerja dengan konsentrasi dan menarik perhatian anak agar kembali tenang pada saat keributan sudah tidak terkendali.
Dalam pembelajaran yang aktif pun dibutuhkan sedikit waktu tenang agar kita semua dapat berpikir dan focus atau konsentrasi. Kita sebagai pendiik dapat melatih konsentrasi anak dengan memberikan waktu tenang sejenak agar anak dapat bermain dengan pikirannya.

b.      Strategi pembelajaran khusus

Jenis
Penjelasan
Contoh Kongkrit
Eksploratory (eksploratory activities)
Kegiatan pembelajaran yang memunginkan anak untuk mengembangkan penyelidikan langsung melalui langkah-langkah spontan, belajar membuat keputusan tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara  melakukannya. Melalui kegiatan ini anak diberi kesempatan untuk berinisiatif dan memilih kegiatan sesuia minatnya.
Pendidik dapat mengajak anak-anak untuk berjalan-jalan di halaman sekolah dan meminta anak mencari hal yang paling menarik bagi anak dari yang ada disekitarnya.
Penemuan Terbimbing (Guided discovery)
Kegiatan pembelajaran yang bertujuan agar anak dapat membangun berbagai konsep  pengetahuan melalui interaksi dengan benda dan manusia. Guru merencanakan berbagai pengalaman belajar  bagi anak dan mendorong mereka untuk melakukan percobaan, memunculkan pertanyaan  dan menemukan jawabannya.
à Variasi : penghargaan efektif, menceritakan/ menjelaskan/ menginformasikan, do it signal, pertanyaan.
Pendidik mendatangkan narasumber langsung yang dapat memberikan pengalaman baru bagi anak, seperti mendatangkan pak polisi atau dokter dalam tema profesi dan ajak anak untuk bereksplorasi dengan narasumber.
Pemecahan Masalah (Problem solving)
Kegiatan pembelajaran yang dalam hal ini guru menyajikan suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh anak. Permasalahan dapat diambil dari yang sederhana ke masalah yang lebih kompleks. Permasalahan yang dapat diberikan berupa ilmu-ilmu alam maupun fenomena sosial.
à Variasi : Penghargaan efektif, menceritakan/ menjelaskan/ menginformasikan, do it signal, pertanyaan.
Pendidik dapat menggunakan metode proyek yang dapat dilakukan oleh seluruh anak bersama-sama, seperti membuat ka’bah untuk kegiatan manasik haji.
Diskusi (discussion)
Kegiatan pembelajaran yang menunjukan interaksi timbal balik atau berbalas-balasan antara guru dan anak, guru berbicara pada anak, anak berbicara kepada guru dan anak lainnya.
à Variasi : undangan, refleksi, pernyataan, pertanyaan.
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, pendidik dapat mengajak anak berdiskusi mengenai semua hal yang telah dilakukan anak dan pendidik juga dapat menambahkan pengetahuan baru dari diskusi tersebut kepada anak baik langsung maupun tidak langsung.
Belajar Kooperatif (cooperative Learning)
Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan semua siswa dalam tugas-tugas yang berstruktur. Anggota kelompok maksimal 4 orang agar dapat bekerja lebih efektif. Adapun cirinya adalah :
1) seluruh anggota kelompok bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri dan anggota kelompoknya,
2) anak berkontribusi pada pembelajaran orang lain dengan cara memberi prtolongan, dukungan, kritik, motivasi, dan pujian pada hasil pekerjaannya,
3) Setiap individu bertanggung jawab dalam mencapai tujuannya, umpan balik diberikan pada individu dan kelompok,
4) Setiap individu harus merefleksikan pada kerja kelompoknya.
à Variasi : analisis tugas, scaffolding, penemuan terbimbing, penghargaan yang efektif, menjelaskan , do it signal, tantangan , dan pertannyaan.
Pendidik dapat melakukan hal ini dengan membagi kelas kedalam kelompok-kelompok kecil kemudian meminta setiap kelompok untuk membuat kue dari playdough sesuai kesukaannya dan mengatakan bahwa hasilnya nanti akan dipamerkan ketika perpisahan. Dengan demikian kita dapat melihat apakah setiap anak dapat bekerja sama untuk melakukan dan membuat kue yang terbaik.
Demonstra-tion (demonstra-tion)
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara memperlihatkan bagaimana proses terjadinya atau bekerjanya sesuatu dan bagaimana tugas-tugas tersebut dilaksanakan. Langkahnya adalah :
1) meminta perhatian anak,
2) menunjukan sesuatu,
3) meminta respon anak
àVariasi : modeling, efektif, menceritakan/ menjelaskan/ menginformasikan, do it signal,
Hal ini dapat terlihat ketika kita melakukan pembelajaran tari, agar anak dapat menari, kita harus memperlihatkan atau mendemonstrasikan gerakan-gerakan tarinya pada anak langkah demi langkah, supaya anak dapat mengikutinya.
Pengajaran Langsung (direct instruction)
Kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk membantu anak mengenal istilah, strategi, informasi faktual dan kebiasaan.
à Variasi : modeling, analisis tugas, penghargaan efektif, menceritakan/ menjelaskan/ menginformasikan, do it signal, tantangan.
Pendidik dapat memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan tema, kemudian meminta anak menceritakan apakah anak memiliki pengalaman dengan hal-hal yang ada di gambar itu atau tidak? Kemudian meminta anak menceritakan pengalamannya jika memang anak mempunyainya, jika tidak kita bisa menanyakan pada anak tentang apa yang dia ketahui mengenai hal yang terdapat dalam gambar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar