A. Inovasi pembelajaran kuantum
1. Pengertian à mengkonsep tentang ”menata pentas lingkungan belajar
yang tepat”
2. Landasan
a. Prinsip pembelajaran kuantum à segalanya berbicara, bertujuan, pengalaman sebelum
pemberian nama, mengakui setiap usaha dan merayakan keberhasilan.
b. strategi pembelajaran kuantum à tmbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan
rayakan.
c. Model pembelajaran kuantum à memberdayakan seluruh potensi dan lingkungan belajar
yang ada, sehingga proses belajar menjadi suatu yang menyenangkan dan bukan
menjadi sesuatu yang meberatkan.
d. Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui lingkungan
pembelajaran (konteks) à suasana belajar
yang menggairahkan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, perancangan
pembelajaran yang dinamis.
e. Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui konten/isi à mengorkestrasi presentasi prima, fasilitas yang elegan,
keterampilan belajar dan keterampilan hidup.
B. Inovasi pembelajaran kompetensi
1. Pengertian à siswa sebagai subjek belajar yang memegang peran utama,
sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut kreativitas
secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran.
2. Prinsip à membentuk kreasi lingkungan yang dapat mengubah struktur
kognitif siswa, berhubungan dengan tipe pengetahuan yang harus dipelajari,
melibatkan peran lingkungan sosial, diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap
tantangan dan rintangan hidup.
3. Karakteristik à tujuan dalam perkembangan tertentu, ada prosedur yang
direncanakan, ada kegiatan dan aktivitas siswa, guru sebagai pembimbing,
membutuhkan komitmen terhadap kedisiplinan dan adanya batasan waktu.
4. Pengelolaan
Aspek-aspek
pengelolaan : pengelolaan ruang belajar (kelas), pengelolaan siswa, kegiatan
pemebelajaran kompetensi, pendekatan kegiatan pembelajaran kompetensi, sarana
dan sumber belajar, model pendekatan pembelajaran kompetensi (tematik,
bermakna)
C. Inovasi pembelajaran kontekstual (dikenal dengan CTL)
1. Konsep dasar dan karakteristik à menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2005).
2. Pendekatan à menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik
maupun mental.
3. Prinsip à saling ketergantungan, diferensiasi dan
pengorganisasian.
4. Asas-asas
a. Konstruktivisme à proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam
struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
b. Inkuiri à proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
c. Bertanya à refleksi dari keingintahuan setiap individu.
d. Masyarakat belajar à menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui
kerjasama dengan oranmg lain (team work).
e. Pemodelan à proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai
contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
f.
Refleksi
à proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang
dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran
yang telah dilaluinya.
g. Penilaian nyata à proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi
tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa.
5. Model à meliputi empat tahapan yaitu : invitasi, eksplorasi,
penjelasan dan solusi, dan pengambilan tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar