Minggu, 21 Februari 2016

Kebutuhan Gizi Anak

1.      Kebutuhan Gizi Anak
Kecukupan gizi rata-rata satu hari untuk anak prasekolah berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 1998 sebagai berikut:
Golongan Umur
Berat
Tinggi
Energi
Protein
1-3 tahun
12 kg
89 cm
1220 kkal
23 gr
4-6 tahun
18 kg
108 cm
1720 kkal
32 gr

2.      Syarat-Syarat makanan Anak
Syarat makanan anak usia 3-6 antara lain:
a.       Syarat umum bagi anak
1.      Mengandung zat-zat gizi yang lengkap (karbihidrat, protein, lemak, vitamin, mineral) sesuai kebutuhan anak.
2.      Jumlah kalori sesuai kebutuhan anak
3.      Higienes dan tidak mengandung zat tambahan yang berbahaya
4.      Mudah dan praktis dalam pelaksanaan kegiatan makan anak dapat dimakan dengan cepat (tidak perlu mengupas kulit atau bertulang/berduri halus).
b.      Syarat khusus makanan bagi anak usia 3-6 tahun
1.      Porsi makanan tidak terlalu besar, bagi anak yang masih lapar dapat diberikan tambahan makanan.
2.      Makanan cukup basah karena berkuah / tidak terlalu kering sehingga mudah ditelan.
3.      Potongan makanan dan ukuran makanan cukup kecil sehingga mudah dimasukkan kedalam mulut dan mudah dikunyah
4.      Sedikit atau tidak terasa pedas, asam, dan berbumbu tajam
5.      Tidak berduri atau bertulanng kecil
6.      Bersih, rapi, dan menarik dari segi warna dan bentuk
7.      Cukup bervariasi bahan dan jenis hidangannya sehingga anak tidak bosan dan anak belajar mengenal berbagai jenis bahan makanan dan hidangan.
8.      Gunakan alat makan dengan ukuran yang sesuai untuk anak TK, tidak berbahaya (mudah pecah atau tajam seperti kaca atau dapat menghasilkan zat berbahaya bila kontak dengan makanan panas misal plastik/melamin), dapat dibersihkan dan mudah disimpan.
Secara umum dalam menyusun menu hendaknya juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Kombinasi rasa yaitu asin, manis, asam, pahit, pedas jika suka.
2.      Kombinasi warna hidangan yaitu merah, hijau, kuning, dan sebagainya
3.      Variasi bentuk potongan yaitu persegi,panjang, tipis, bulat, dan sebagainya.
4.      Variasi kering dan berkuah karena ada hidangan yang berkuah banyak seperti sup, sayur asam , sedikit berkuah seperti tumis sayur, dan yang kering seperti ikan/ayam goreng, kering tempe.
5.      Variasi teknik pengolahan yaitu ada hidangan yang diolah dengan teknik digoreng, direbus, dikukus dan lainnya sehingga memberikan penampilan, tekstur dan rasa berbeda pada hidangan. Sebaiknya dihindari adanya pengulangan warna, rasa, bentuk, teknik pengolahan dalam satu menu.

3.      Penyusunan Menu Makan Anak
Dalam menyusun makan anak kita harus mengetahui anjuran makan sehari untuk anak yang terdiri dari:
Bahan Makanan
Anak Usia 1-3 tahun (1220 kkal)
Anak Usia 4-6 tahun (1720 kkal)
1. Beras
150gr
300gr
2. Daging (protein hewani)
50gr
50-75gr
3. Tempe (protein nabati)
75gr
75gr
4. Sayur
100gr
150gr
5. Buah
100gr
200gr
6. Susu
300cc
300cc
Untuk anak usia 1-3 tahun ditambah: 2 sdm gula dan 2 sdm minyak
Usia 4-6 tahun ditambah: 3 sdm gula dan 3 sdm minyak
Keterangan (Bisa menggunakan Daftar Bahan Makanan Penukar):
            Beras 50gr sama dengan nasi1100gr (sepiring kecil nasi)
Lauk pauk:
-          Daging: 50 gr atau 2 potong daging ukuran 3x2,5x1cm(@25gr)
-          Tempe: 75gr atau 3 potong tempe ukuran 4x6x1cm(@25gr/50gr tahu atau tahu 150gr ukuran 3x2,5x1cm)
Sayur: 100gr sama dengan semangkok sayur
Buah: 100gr sama dengan sepotong buah pepaya 100gr atau jeruk sedang ukuran 100gr
Susu: 1 gelas susu (200cc)
            Susunan makanan di atas dibagi dalam 3 peroide makan utama yaitu makan pagi, siang, dan malam serta 2 kali selingan yaitu pagi dan sore. Jumlah kalori untuk makan pagi sebanyak 25% dari total kalori sehari, makan siang 35%, dan makan malam 30%, sisanya selingan pagi 5% dan selingan sore 5%.
            Untuk kebutuhan makan siang anak TK, yaitu 35% dari 1720 kkal atau sekitar 600kkal dapat dipenuhi dari:
            Nasi 250gr (2,5 piring kecil), daging 25gr, tempe 25gr, sayur 50gr, buah 75gr, bila masih kurang dapat ditambah susu.
Catatan:
25 gram daging dapat diganti dengan:
-          35gr telur (1 butir ukuran sedang)
-          25gr daging ayam
-          25gr ikan segar (1 potong kecil)
-          12,5 gr ikan teri (1sdm)
-          25gr udang basah (1/8gelas)
-          50gr bakso biji sedang (5 biji/10biji kecil)
-          25gr hati sapi/ayam
25gr tempe dapat diganti:
-          50gr tahu
-          12,5gr kacang tanah
-          12,5gr kacang hijau
-          12,5gr kacang merah
Tergantung pola makan daerah masing masing, 200gr nasi dapat diganti:
-          Nasi jagung 200gr
-          Kentang 400gr
-          Ubi 300gr
-          Mi keing 100gr

-          Roti putih 160gr

INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI (INTERNET)

A.      Konsep pembelajaran elektronik learning
1.       Pengertian teknolgi informasi dalam pembelajaran à upaya menghubungkan pembelajaran yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan.
2.       Hakikat teknologi informasi à teknologi informasi dapat menjadi alat pendorong ke arah kemajuan bangsa.
3.       Konsep pembelajaran melalui teknologi informasi à berkaitan dengan tiga mode dasar dialog komunikasi yaitu : dialog/komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan sumber belajar, dan diantara siswa.
4.       Faktor pendukung pembelajaran melalui teknologi informasi
a.       Institusi à dalam bentuk kebijakan dan komitmen.
b.      Masyarakat à lingkungan keluarga siswa.
c.       Guru à pendamping siswa
d.      Siswa à pahami melalui pengujian perbedaan karakteristik, sikap dan perilaku audiens.
e.      Teknologi à peralatan, instruktur, pengoprasian dan perawatannya.

B.      Pengembangan model pembelajaran melalui internet
1.       Model-model pembelajaran Internet
a.       Web course à penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, dimana seluruh bagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet.
b.      Web centric course à sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka.
c.       Web enhanced course à untuk menunjang peningkatan kualitas belajar mengajardi kelas.
2.       Pengembangan model pembelajaran melalui internet à meliputi keuntungan, biaya pengembangan, biaya operasional dan perawatan, SDM dan siswa.
3.       Aplikasi pembelajaran melalui teknologi informasi
a.       Selective model à guru memilih salah satu alat/ media untuk menyampaikan pelajaran.
b.      Sequential model à giliran.
c.       Static station model à guru mempunyai beberapa sumber belajar untuk mencapai tujuan yang sama.
d.      Laboratory model à digunakan jika tersedia sejumlah komputer di sekolah/ di lab yang dilengkapi dengan jaringan internet, dimana siswa dapat menggunakannya secara lebih leluasa.

C.      Kemasan dan teknologi pembelajaran melalui teknologi informasi
1.       Hakikat kemasan belajar melalui teknologi informasi à seperangkat material yang digunakan oleh seseorang untuk melakukan kegiatan belajar.
a.       Teknologi informasi dalam pembelajaran à merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin.
b.      Pengembangan bahan pembelajaran à merupakan bahan pembelajaran yang secara langsung digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
2.       Prosedur pengembangan bahan ajar
a.       Persiapan à mnyusun bahan ajar, mempelajari kurikulum, mengumpulkan berbagai sumber yang diperlukan.
b.      Penulisan draft bahan ajar à diskusi isi draft bahan ajar.
c.       Penyelesaian à memperhatikan aspek kebahasaan, keterbacaan, kosakata yang digunakan termasuk tingkat kesulitan bahasa dikaitkan dengan pengguna utama.
3.       Pengemasan bahan pembelajaran à memiliki dua fungsi utama : pertama adanya peradaban yang lebih kompleks dan standar kehidupan yang lebih tinggi yang menjadikan produk tersebut perlu dikemas dengan rapih dan fungsional, yang kedua, kemasan menjadi bagian penting dalam proses penjualan.
4.       Kawasan teknologi pembelajaran
a.       Kawasan desain à fungsi perencanaan, baik dalam tingkat makro atau kikro.
b.      Kawasan pengembangan à berakar dari persoalan produksi media
c.       Kawasan pemanfaatan à berasal dari gerakan pendidikan visual.
d.      Kawasan pengelolaan à meliputi pengendalian teknologi pembelajaran.

e.      Kawasan penilaian à proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan pembelajar.

INOVASI DALAM PEMBELAJARAN

A.      Inovasi pembelajaran kuantum
1.       Pengertian à mengkonsep tentang ”menata pentas lingkungan belajar yang tepat”
2.       Landasan
a.       Prinsip pembelajaran kuantum à segalanya berbicara, bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, mengakui setiap usaha dan merayakan keberhasilan.
b.      strategi pembelajaran kuantum à tmbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan.
c.       Model pembelajaran kuantum à memberdayakan seluruh potensi dan lingkungan belajar yang ada, sehingga proses belajar menjadi suatu yang menyenangkan dan bukan menjadi sesuatu yang meberatkan.
d.      Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui lingkungan pembelajaran (konteks) à suasana belajar yang menggairahkan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung, perancangan pembelajaran yang dinamis.
e.      Mengorkestrasi kesuksesan belajar melalui konten/isi à mengorkestrasi presentasi prima, fasilitas yang elegan, keterampilan belajar dan keterampilan hidup.

B.      Inovasi pembelajaran kompetensi
1.       Pengertian à siswa sebagai subjek belajar yang memegang peran utama, sehingga dalam setting proses belajar mengajar siswa dituntut kreativitas secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran.
2.       Prinsip à membentuk kreasi lingkungan yang dapat mengubah struktur kognitif siswa, berhubungan dengan tipe pengetahuan yang harus dipelajari, melibatkan peran lingkungan sosial, diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan hidup.
3.       Karakteristik à tujuan dalam perkembangan tertentu, ada prosedur yang direncanakan, ada kegiatan dan aktivitas siswa, guru sebagai pembimbing, membutuhkan komitmen terhadap kedisiplinan dan adanya batasan waktu.
4.       Pengelolaan
Aspek-aspek pengelolaan : pengelolaan ruang belajar (kelas), pengelolaan siswa, kegiatan pemebelajaran kompetensi, pendekatan kegiatan pembelajaran kompetensi, sarana dan sumber belajar, model pendekatan pembelajaran kompetensi (tematik, bermakna)

C.      Inovasi pembelajaran kontekstual (dikenal dengan CTL)
1.       Konsep dasar dan karakteristik à menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2005).
2.       Pendekatan à menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
3.       Prinsip à saling ketergantungan, diferensiasi dan pengorganisasian.
4.       Asas-asas
a.       Konstruktivisme à proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
b.      Inkuiri à proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
c.       Bertanya à refleksi dari keingintahuan setiap individu.
d.      Masyarakat belajar à menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan oranmg lain (team work).
e.      Pemodelan à proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
f.        Refleksi à proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya.
g.       Penilaian nyata à proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa.

5.       Model à meliputi empat tahapan yaitu : invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi, dan pengambilan tindakan.